Postingan

Retrovhailles Bagian Satu

Bersama waktu dan segala kisah hebat sampai titik ini, merasa bahwa semua berjalan lebih cepat mungkin tidak salah. Merasa bahwa manusia telah tumbuh dari hari ke hari. Entah dengan kepatahan seperti apa, kepastiannya adalah bersama hari-hari yang berjalan, bersama itu segala hal kembali tercipta. Rasanya sangat hebat ketika mampu tumbuh di saat yang terjadi adalah hal yang tak mudah sekalipun. Konsep tentang semesta dan perubahan memang sampai kapan pun tidak akan pernah terpatahkan oleh apapun, begitu pun saya, telah menerima dan menyiapkan diri untuk bagian itu hadir dalam cerita ini.  Jika saya menoleh pada bagian beberapa lembar ke belakang, betapa ingin saya memeluk diri saat itu. Tentang tercabiknya diri saya saat diguncang dengan alur bagaimana nanti saya bersama kisah saya akan bertemu titik perubahan. Saat itu rasanya saya adalah seorang mati yang tak akan kembali hidup untuk sekedar membaca buku favorit saya. Saat itu saya memahami bahwa kedewasaan adalah hal yang tidak ...

Akhir Dongeng

Akhir, kepada cerita yang akan diakhiri dalam episode ini. Alangkah baiknya saat kita meramu perpisahan untuk jumpa entah pada hari bernama apa. Mungkin, untuk hal itu bisa disimpan dahulu. Karena saat ini, aku hanya ingin mengatakan terima kasih pada setiap hal-hal dalam cerita ini. Pada setiap tokoh dan alur yang luar biasa hebat.  Jakarta, 185 hari bersama hari-hari yang berharga. Ingatan tentang hari-hari yang membersamai kita sebelum akhir ini, membuat ku merasa bahwa betapa hidup berarti tentang kebersamaan kita. Kota yang selalu ku impikan bersama Bandung dan Jogja, kamu adalah yang pertama membersamai cerita ini. Kamu, yang pertama. Kota Indah dalam mimpi dan dongeng ku semasa dulu. Kamu, seolah menjadi obat yang paling membawa ku pada titik baik menurut takdir dan semesta. Terima kasih sudah menjadi yang pertama dalam mewujudkan dongeng kecil ini. Kini, aku tidak lagi menjadi sosok yang mengigau untuk bersama mu. Kini, aku adalah bagian dari sosok mu, kita telah menyatu da...

Kita yang Bercerita

Sejauh kata dan makna, seberapa banyak setiap cerita memberi, mungkin ada beberapa hal bahkan banyaknya membuat setiap jiwa resah, takut, bahkan lelah. Aku mengerti bagaimana dari setiap keadaan selalu membentukmu. Entah dengan benturan seperti apa lagi, entah dengan segala hal yang memberatkan mu membawa mu pada titik tidak ingin lagi menjadi bagian cerita ini. Cerita yang semesta berikan teruntuk sosok kamu yang katanya selalu kuat.  Kita tidak bisa menyamaratakan definisi kuat bagi setiap orang. Kuatnya seorang presiden adalah saat ia mampu menopang jutaan rakyatnya, kuatnya seorang ibu adalah ketika ia mampu bertaruh nyawa untuk melahirkan kehidupan baru, kuatnya seorang anak adalah ketika ia mampu menyelesaikan tugas sekolah, bahkan kuatnya seorang bayi adalah ketika ia mampu menangis. Lihat, bagaimana Tuhan begitu indah menciptakan setiap manusia dengan kekuatannya masing-masing. Jadi, kenyataan bahwa kamu kuat dengan cerita mu selama ini bukan kebohongan. Jangan menganggap d...

Yang Tersayang

Duhai hal, duhai hari 28. Terima kasih karena telah kembali menyapa ke 19 kalinya. Duhai hari berharga, terima kasih sudah berjabat tangan untuk berkompromi saat ini. Hari ini, tidak ada hal yang istimewa. Bagi ku, setiap hari adalah istimewa. Dengan atau tanpa apapun. Seperti dengan atau tanpa hari 28, rasanya Tuhan selalu berhasil membuat ku menjadi sosok istimewa kesekian kalinya. Dan untuk itu, aku tak bosan berucap terima kasih. Maka sebenarnya, untuk hari ini hanya ada sedikit beda untuk aku barangkali mengucapkan beberapa hal yang belum sempat kuucapkan. Dan mungkin, hari ini adalah hari yang tepat untuk itu. Sesekali manusia memang harus berhenti sejenak dari sekian hal entah ringan atau memberatkan tubuh. Bagi ku, menjadi manusia perlu untuk melakukan hal ini. Sangat perlu. Maka kali ini, aku ingin berbicara pada hal-hal berharga dalam hidupku. Duhai gadis bernama aku, apa kabar? Kabar mu semoga selalu sehat yaa Kepalaku sayang, maaf karena selama ini aku selalu memberatkan...

Bagian 19

Hai, bagaimana bagian kemarin? Gak papa. Apapun yang terjadi, anda sudah betapa baik menyelesaikan. Saat ini, ada yang ingin saya ungkapkan untuk pemeran-pemeran luar biasa yang sedang menunggu. Apa kabar Nurasiva? Bagaimana perjalanan sampai di 19 saat ini? Terima kasih sudah menjadi putri untuk orang tua mu, nama mu seperti do'a untuk siapa yang ingin menyembuhkan. Terima kasih juga karena nama ini, kamu selalu berusaha menjadi siswa baik bagi tiap sekolah mu, terima kasih sudah berusaha kecil untuk perjalanan mu ya. Hai Asyifa, bagaimana perasaanmu? Are u okey? Terima kasih ya, sudah menjadi pendengar baik untuk member Wehome, terima kasih ya karena mu sedikit harapan muncul barangkali. Terima kasih juga sudah membahagiakan dirimu saat nama ini dipanggil abang paket ya, terima kasih hehehe. Hai, Syifa. Nama paling berdebu dalam kisah ini. Saya tahu, alasan anda tidak menyukai nama ini adalah, keterikatan nama ini dan keadaan keluarga anda yang terlihat sangat hitam. Nama ini,...

Episode Terbaik

Jakarta pagi, awal Maret 2022. Biar kusebut pagi ini adalah pagi terindah. Bersamaan lirik dari Sarah Kang, lalu rintik kecil dan tubuh ku yang menyatu bersama alam. Dan biar aku jujur bahwa, rutinitas ini adalah hal baru yang berharga dalam hidupku.  Hujan semakin lebat, bersamaan sepi saat ku tepikan diri pada pinggiran tak basah. Jujur saja Tuhan, ini seperti bentuk hadiahku di bulan Maret. Bulan ku dan milikku bersamaan mereka yang merayakannya. Jika orang lain menganggap aku seharusnya menyesal karena telah melewatkan tidur nyenyak dengan selimut tebal, mungkin bisa saja. Dulu, itu kudengarkan. Bahkan aku merasa, itu adalah waktu terbaik untukku. Waktu yang membuatku merasa jauh lebih baik. Tapi tidak, bangun di pagi hari saat cahaya masih malu-malu lalu kubiarkan kaki kecil ku menyisiri jalanan Jakarta yang hening, kurasa aku seharusnya menyesal karena telah mendengarkan mereka dulu.  Semua tampak sempurna pagi ini. Terapi, Maret, Sarah Kang, hujan, bahkan tanpa petir. W...

SMA NEGERI 1 CIPANAS

Februari, pada malam yang tak pernah menjadi lawan. Pada setiap hal yang pernah dan akan selalu menjadi damai. Pada setiap kebahagiaan kecil semanis strawberry merona yang mengalahkan ruangan gelap saat ini barangkali. Pada hal-hal yang berhak tertulis, maka tertulislah! Ya, saat ini, Februari. Tertulis pada saat ini, bahwa untuk beberapa kisah manis semanis strawberry yang pernah aku makan. Rasanya luar biasa, memiliki tempat yang menjadi sudut bahagia selanjutnya setelah beberapa hal sebelum itu, sampai kuanggap sebagai rumah. Banyak sekali orang di dalamnya, begitu beragam tentang apa yang menjadi kisah. Dan begitu banyak kisah manis tak bisa terlupa saat ini, atau nanti sekalipun. Sekalipun ramai menjadi benci untuk sosok aku, tapi tempat itu menjadi alasan bagaimana perasaan sosok merindu pulang bisa terobati. Jika aku ingin meromantisasi sepereti narasi mereka diluar, maka biar saja itu terjadi. Karena memang benar, aku tidak butuh naif untuk sekedar menuliskan hal-hal manis yang...