Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Hujan Perpisahan

Hujan singkat ini untuk akhir yang banyak dirayakan orang. Kata mereka, hari ini adalah perayaan untuk setiap hal yang telah dilalui lalu untuk memeluk hangat kisah baru. Ku rasa hari ini atau pun kemarin bahkan besok, semua sama saja. Persamaannya bahwa kita tetap berjalan dengan kisah yang tak pernah berhenti. Aku mengingat bagaimana tahun ini begitu banyak hal yang tidak biasa. Bersama Januari saat aku diberikan tanggung jawab baru atas setiap doa yang tak sengaja ku langitkan, tentu ku berbahagia karenanya. Bersama Februari saat memberikan sedikit diri untuk melakukan hal yang selama ini aku inginkan. Lalu Maret tentu dengan perayaan diri ku yang ku susun demikian baiknya. Dengan April bersama kisah retrovhailles ku bersama mereka. 120 hari pertama di tahun ini sungguh luar biasa. Ada banyak hal yang ku syukuri, ada banyak hal yang ku genggam saat Tuhan mempercayakannya pada ku. Tentu, duka dan kesenduan itu tak pernah hilang dengan waktu lama. Hingga aku menyadari bahwa hidup adal...

Hujan lalu Langit Terberat

Aku bertanya pada Tuhan, mengapa yang seharusnya datang tidak juga datang. Mengapa janji itu belum juga terpenuhi. Lalu aku pun menyadari bahwa ternyata hidup bukan hanya tentang cerita yang selalu pada jalannya, bukan hanya tentang janji yang selalu terpenuhi. Namun juga tentang kesabaran, keikhlasan, dan keinginan untuk terus bertahan sampai waktunya tiba. Hidup ku berjalan begitu cepat di Desember ini, anak-anak, teman-teman, dan mereka semua yang hadir mengisi hari-hari terakhir ini rasanya membuat ku melewatkan beberapa hal termasuk rumah ku ini. Tuhan, terima kasih telah mengingatkan ku untuk kembali pulang sebentar ke rumah ini. Rumah kecil berisikan seorang aku. Terima kasih telah membuka pintu dan menerima setiap hal yang masuk ke dalamnya. Tuhan, boleh kah aku bercerita tentang hujan juga dengan langit. Hujan yang seharusnya turun sampai saat ini masih setia ku nanti. Aku berharap di tengah kepelikan ini, ia bisa membasahi ku, sesegera mungkin. Tuhan, aku rindu.  Dan lang...

Hari Raya Langit Enam

 Hari raya ke enam langit.. Untuk hari raya ke lima, aku merayakannya kemarin di tepian dua. Ku rasa itu sudah cukup, dan berharap tidak menghilangkan esensi perayaan ini. Langit, terima kasih sudah mengabari ku hari ini. Aku senang tentu saja. Tapi sebagaimana kabar yang kamu berikan, aku tidak begitu baik. Kamu bilang tubuh mu sedang tidak baik, tentang banyak hal yang terjadi mungkin sangat melelahkan bagi mu. Langit, sungguh aku ingin memeluk mu dan hadir di samping mu. Meski aku yakin, pengaruh ku tidak akan begitu besar untuk kesembuhan mu. Tapi langit, ini tidak salah bukan? Langit, tepat saat aku ingin mengabari mu malam kemarin, kamu terlebih dahulu datang dan menyapa. Terima kasih sudah membuat ku percaya bahwa kamu adalah sosok yang selalu akan pulang kapan pun itu. Aku jauh lebih baik tentunya. Hari ini kegiatan ku tetap sama. Bersama anak-anak lalu lanjut kelas di siang hari tadi. Tapi ada yang salah, dua hari lagi aku akan menghadapi UAS, tapi persiapan ku masih 70%, ...

Tepian Dua

Tepian ke dua.. Hai langit, selamat hari raya kita... Di tepian kemarin aku sempat mengatakan bahwa aku berharap hujan turun lebih lama lalu merayu Tuhan agar di tepian selanjutnya aku masih bisa membicarakan mu. Dan langit, saat ini hujan turun lagi-lagi. Terima kasih Tuhan, terima kasih untuk sampai di tepian ini. Langit, meskipun beberapa waktu ini kita begitu berbeda, namun bagi ku semua perasaan ini tetap sama. Ada hari dimana kamu begitu antusias dan bersemangat, namun beberapa hari juga membuat mu merasa buruk dan enggan untuk melakukan banyak hal. Termasuk tentang kita, aku paham langit. Meskipun tidak sehebat kamu dalam memahami diri mu sendiri, namun aku tahu kamu butuh waktu dan ruang, sehingga aku membiarkan semua ini berjalan begitu saja sejenak tanpa berisiknya aku. Langit, bagaimana pun kamu disana, aku harap tetap baik-baik saja. Aku selalu berdoa pada Tuhan, bahwa setiap hal yang kita lalui dapat di terima dengan baik sebagaimana kita menerima dengan baik pancake manis...

Hari Raya Langit Empat

 Hari raya ke empat Sejak pagi aku menunggu hujan, tapi sampai langit berubah jingga hujan tak juga datang. Aku bertanya, apakah hujan tidak akan turun hari ini. Langit, hari ini kamu tidak mengabari ku seperti tiga hari sebelumnya? Kemarin kamu bilang jauh lebih baik, aku berharap hari ini pun meski kamu tidak mengabari ku, semua baik-baik saja. Aku berharap dan selalu berdoa untuk mu. Tapi langit, bolehkah aku khawatir? Hari ini seperti biasa, waktu ku dihabiskan bersama anak-anak, juga kerjaan sebagai sekretaris membuat ku pulang terlambat. Tapi aku menyukainya, aku sendiri, dan sedikit meluangkan waktu untuk diri sendiri sampai lebih baik. Hari ini meski tanpa hujan yang ku pikir akan turun, tapi semuanya jauh lebih baik dari kemarin. Suasana rumah dan mereka, semakin bisa ku terima. Tidak, tidak ada masalah yang dicabut begitu saja oleh Tuhan, aku rasa aku hanya semakin bisa menerimanya sehingga semua tidak begitu berat dipundakku. Tapi langit, hujan hari ini tidak turun. Sepe...

Hari Raya Langit Tiga

 Hari raya ke tiga.. Langit, pagi tadi hujan turun. Tentu saja aku senang, Senin ku tidak mengerikan seperti pikirku tadi malam. Terima kasih Tuhan, semua jauh lebih baik. hari ini aku pergi ke sekolah, dengan suasana rumah yang masih sama. Tidak apa-apa, aku selalu menunggu kapan pun tiba hari itu. Hari dimana segalanya jauh lebih baik. Langit, aku tidak pulang sampai sore. Selain karena membunuh waktu sampai waktu berbuka tiba, rasanya ini lebih baik untuk jeda dari suasana rumah terlebih dahulu. Aku selalu berusaha langit, aku selalu berusaha untuk baik-baik saja bagaimanapun caranya meski pada waktu tertentu aku harus terlihat lemah. Tapi pada akhirnya aku akan berusaha menang, kamu jangan lupa bahwa aku tidak suka kalah. Sepertinya badan ku hari ini kurang baik. Ku rasa besok sampai lusa aku akan sedikit sakit. Rasanya menyebalkan. Ah tenggorokan ku, bisakah kita bekerja sama dengan baik? aku harap kamu dipihak ku. Langit, terima kasih karena hari ini kamu sudah mengabari ku. ...

Hari Raya Langit Dua

Hai langit, selamat pagi.. Hari ini adalah hari raya kedua. Terima kasih telah mengirim pesan pada ku tadi malam. Aku sedikit lebih baik, namun langit hari ini aku ingin bercerita bahwa semuanya membuat ku jatuh. Aku benar-benar tidak baik hari ini.. Hari Minggu ini kuliah ku reschedul dan tentu saja libur. Mungkin aku akan memanfaatkan waktu ini untuk tidur dan menonton, juga menulis tentunya. Aku pun berharap hari ini hujan turun. Dan benar seperti kata ku bahwa hujan turun kemarin sore. Terima kasih Tuhan. Aku sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya tentang mu, tapi tentang banyak hal yang menghampiri ku rasanya tidak ada habisnya. Telah lama aku terbang, lalu baru kali ini aku kembali menjadi sosok yang jatuh. Tapi aku tidak ingin menyerah. Mungkin saat ini energi ku sedang tidak mampu untuk kembali berdiri, namun aku percaya Tuhan selalu menolongku pada waktu yang tepat. Aku harap begitu, sungguh ini menyiksa bagi ku. Setiap hal datang secara bersamaan lalu membuat semuanya hitam...

Hari Raya Langit Satu

 Hai langit, selamat pagi.. Semoga tidur mu lebih baik ya, terima kasih karena semalam sudah menghubungi ku, kita mengobrol, dan sedikit tertawa. Aku tidak tahu, obrolan itu akan kembali entah kapan. Aku akan selalu berusaha menunggu kamu kapan pun kamu datang. Langit, sekali lagi terima kasih banyak. Hari ini seperti biasa aku ada kelas sampai jam tiga sore. Setelahnya mungkin aku akan tidur atu baca, entahlah itu masih kupikirkan. Namun aku meramal bahwa hari ini hujan akan turun lagi. Aku berharap iya, kamu tolong bantu doa ya. Langit, berapa bacaan semenjak hari itu yang telah kamu habiskan? Pasti seru ya, kalo kamu ada waktu kamu bisa membaginya pada ku. Bisa jadi referensi bacaan ku besok lusa mungkin. Kamu jangan lupa makan, jaga kesehatan, dan aku berharap kamu selalu baik-baik saja.  Terima kasih langit, terima kasih telah memilih ku dan memilih tetap tinggal meski kita harus berjarak dan berjeda untuk saat ini. Aku akan selalu berusaha menunggu kamu.  Doakan pul...

Hari Raya Desember

Desember datang, saat itulah aku merayakan kedatangannya. Hujan dan segala yang menjadi suka cita ku saat hujan turun, sungguh ini adalah hadiah terindah Tuhan. Terima kasih telah membuat ku sedikit lebih baik  Kali ini aku memahami satu hal, bahwa akhir-akhir ini hujan datang begitu sering menyapaku. Ia datang seolah tak biasa. Akhir-akhir ini, saat-saat dimana langit milikku sedikit menjauh. Bahwa aku menyadari, barangkali ini bukanlah hujan biasa, hujan yang turun untuk menghiburku saat langit kali ini tidak bisa. Saat langit ingin menepi terlebih dahulu, lalu hujan turun memelukku dalam kedinginan. Aku bahagia juga menangis, betapa Tuhan selalu mengetahui perasaan ku. Betapa Tuhan selalu menolongku begitu pun saat ini. Mulai hari ini, aku telah memutuskan untuk lebih sering mengunjungi rumah ku untuk berbagi. Langit, izinkan aku untuk berbagi lebih banyak tentang mu disini. Bersama hujan, yang menjadi teman ku selama ini aku akan bekerja sama membuat semuanya tetap baik-baik sa...