Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Langit dan Hujan

Selamat datang untuk setiap hari raya ini. Hari-hari berhujan telah datang, langit dan segala irama yang tercipta sungguh menjadi hadiah terindah dari semesta di penghujung ini. Aku selalu mengatakan bahwa aku sungguh menyukai hari-hari akhir setelah perjalann panjang yang telah berlalu. Rasanya semua harus dirayakan bahkan bila perlu aku ingin menari bersama hujan untuk itu. Aku mengingat kembali tentang setiap doa, setiap air mata, setiap duka dan keluh kesah bahkan setiap rayuan pada Tuhan tentang keinginan berjumpa dengan hujan lebih lama sangat membuat dadaku sesak. Namun juga membuat ku teringat bahwa betapa Tuhan maha baik atas setiap janji hujan bersama doa-doa baik tempo hari. Tuhan, aku sedikit merasa percaya diri apabila doa ku hari ini maka akan selayaknya hujan yang datang besok lusa atau beberapa ratus hari kemudian. Boleh kah aku menggantungkan harapan itu? Bolehkah aku sedikit merasa lebih baik?  Aku tidak pernah tahu kemana hidup akan membawa ku. Entah hujan ku har...

Lalu Gelap

 Hari ke enam belas untuk November. Hari yang seharusnya berjalan seperti biasanya. Hari yang seharusnya seperti yang aku lihat, seperti yang aku rasakan, dan hari ini seharusnya seperti pada seharusnya kehidupan ku. Namun hari ini terlihat beda, anak-anak yang datang begitu sepi, sarapan pagi ku bersama Ibu, rutinitas Ayah, hingga hujan yang malam ini turun tanpa diharapkan. Bukankah semua ini tidak seperti biasanya. Hujan, katakan pada ku tentang suara mu malam ini? Aku ingin mendengar setiap titik yang hadir harap-harap memberikan sedikit pesan untuk membuat segalanya sedikit membaik. Lalu hujan, aku memohon maaf untuk turun mu kali ini bukan sebagai suka cita yang penuh. Ada hal lain yang mengganggu ku, lalu begitu saat kamu turun sedikit membuat ku lebih baik. Tapi begitulah, ku bilang bukan suka cita sepenuhnya. Karena hal tersebut masih mengganggu ku hingga saat kamu semakin reda sekalipun. Katakan pada ku hujan, bagaimana belajar tentang kedatangan dan kepergian? Bagaimana ...

Tepian Satu

Hari ke tujuh dalam tepian pertama, malam ini bersama hujan aku kedinginan dalam kehangatan iramanya. Dan Tuhan, terima kasih untuk jawaban hujan kesekian kalinya. Terima kasih untuk setiap kebaikan mu. Aku ingin merayakannya kali ini. Duduk menepi, dan bercerita tentang langit yang sampai hari ini bersama ku. Hujan, rasanya ini masih menjadi mimpi bagi ku. Setelah kamu akhirnya ada sosok yang bisa ku tulis. Dia adalah langit, langit tempat dimana matahari berseri, tempat dimana bintang bersinar, tempat dimana biru tinggal, bahkan tempat dimana jingga berpesta setiap sore. Dialah langit tempat siapapun ingin terbang disana. Dialah langit yang tinggi, dan penuh hal.  Namun  langit yang ku suka tetaplah langit kelabu dan hitam, dengan gelap dan hujan setelahnya. Langit yang akan ku bicarakan adalah langit ku yang gelap bersama setiap hal di di dalamnya. Langit yang menemani kisah ku beberapa hari banyak ini. Langit yang selalu membaca ku setiap saat dia menginginkannya. Langit y...