Hujan Terpanjang

Tuhan memberi pemahaman tentang bulan ini, bagaimana hadiah kecil sesederhana hujan selalu hadir menyapa ku setiap hari. Tuhan memahami bahwa ini bulan milikku, maka seharusnya benar ini adalah perayaan hujan terpanjang yang ku miliki. Dan Tuhan tahu, tidak ada yang baik-baik saja di bulan Maret ini, dengan hujan barangkali sedikit menghiburku. Aku tahu tidak banyak juga tidak memperbaiki segalanya, namun ini cukup untuk membuatku memahami bahwa tidak ada yang lebih baik dari ikut serta merawat luka meski dengan waktu berkepanjangan.


Februari menjadi alasan mengapa aku sampai disini, bagaimana dengannya aku merasa beruntung sebagai manusia. Tidak ada hujan yang panjang, namun dengannya aku lebih banyak tersenyum. Hingga detik ini aku berdiri karena harapan bahwa selayak Februari akan hadir kembali meski entah kapan waktu itu tiba. 


Tuhan, aku pernah berdoa untuk hujan lebih lama. Kini terjawab sudah hujan membersamai ku lebih dari yang ku bayangkan. Entah harus berbahagia atau kah berduka. Namun aku memilih keduanya. Tertawa lalu menangis di waktu yang sama. Jika bisa, kenapa tidak?


Dia tidak hadir, begitulah pesan hujan setiap hari. Setiap kali ia turun, adalah alasan ketidakhadiran dia yang biasanya mengisi hari ku. Hujan berkata, tidak perlu khawatir dengan langit itu, bukankah hujan sendiri sudah cukup bagi ku? Bagaimana bisa aku tidak bahagia atas kedatangannya. Biar bagaimanapun teman baik ku hadir di saat-saat sulit seperti ini. Tuhan menyuruh ku untuk merayakan luka ini bersamanya, sampai hujan terburuk sekali pun aku rela untuk hari raya ini. Katakan saja berapa banyak kekuatan yang harus ku kerahkan untuk hari-hari ke depan, katakan dan doakan agar tubuh ini tidak mati kedinginan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyett21

Nyett20

Thank You for Lovin'me