Terlalu Banyak Bicara
Aku sudah bilang, akhir-akhir ini aku terlalu banyak bicara. Maka tolong jangan meledek ku, semua ini membuat ku lebih baik sedikit. Bagian selanjutnya tanpa hujan, aku ingin berbagi tentang masa-masa sebelum saat ini. Sudah ku bilang, jika sedang senggang pikiran ku suka kemana-mana. Aku kembali teringat tentang hari sebelum rumah ini ada. Aku kembali mengingat tentang rumah yang dulu ku bangun dengan amarah, rumah yang ku bangun setelah berdarah, rumah yang ku bangun setelah malam itu rambut ku harus terkumpul dan berakhir di tempat sampah. Rumah yang ku bangun sampai detik ini, ternyata telah benar-benar menjadi rumah. Aku sempat mempertanyakan, bagaimana Tuhan membuatnya menjadi seperti saat ini. Tentang bagaimana aku yang sampai di titik saat ini. Tiga tahun lalu jika saja benar-benar berakhir, mungkin aku sudah berakhir dengan penyesalan bahwa aku masih bisa menari bersama hujan, penyesalan tidak mengenal Sri dan menyukai Zaman, lalu menyesal karena tidak bertemu dengan Abang dan...