Hujan Pertama tentang Mereka

Hari ke enam pada bulan ini, hari setelah jutaan doa mengharapkan turunnya hujan. Hujan kali ini adalah hujan setelah penantian panjang. Hujan yang diharapkan setiap orang, hujan yang dirindukan setiap orang tentang basah dan dinginnya. Hujan kali ini adalah bukti bahwa Tuhan selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk memberi, kapan waktu yang tepat untuk kita dapat memahami bahwa segalanya telah tersusun rapi hingga tak perlu diperdebatkan bahkan dipertanyakan. Hujan kali ini adalah suara-suara yang telah bangkit kembali setelah kemarin nyaris hilang terputus asa.


Ada banyak sekali hal yang ingin kukatakan, ada banyak pertanyaan, juga ada banyak keluh yang kemarin sungguh tak mudah untuk dilewati. Terlepas dari segala hal yang terjadi, maka hujan kali ini kembali menyadarkan tentang setiap proses yang telah terjadi ternyata sudah sampai sejauh ini. Tentang segalanya, ternyata bisa terlewati dengan baik meski harus dengan baik menelan pahitnya bahkan sunyinya tanpa hujan dan dingin yang begitu lama pergi tak kembali.


Hingga sampai detik ini ia kembali, sungguh seperti sebuah hari raya suka cita untukku. Perpisahan, kedatangan, bersama hal-hal kecil yang datang menghampiri, tidak sedikit mengajarkanku tentang jutaan arti kehidupan yang kisahnya telah terwakilkan oleh nyanyian hujan sore ini. 

Dari mana aku harus memulai, terhitung 30 hari dari semenjak aku mengunjungi rumahku, banyak kisah yang terjadi, hingga rasanya aku bingung harus berkata apa. Hantu masa lalu, kerinduan pada mereka, bahkan tentang diriku sendiri yang tetap sama. Menyebalkan dan selalu seperti itu. Seperti menyebalkan saat-saat ini.

Sejak kecil aku selalu belajar ikhlas, ikhlas lah untuk setiap apa yang kita miliki, seberapa pun kamu mencintai hujan dan berdoa untuk singgah lebih lama, pada akhirnya langit tetaplah rumah terbaiknya, ia akan pulang dan pergi. Lalu digantikan dengan hujan baru di masa yang baru. Begitulah 60 hari sejak perpisahan dengan mereka. Cinta dan kasih sayang itu bahkan setiap tetes hujan pun tahu, namun adalah alur biasa jika sewaktu-waktu manusia harus mengikhlaskan dan berduka dengan kerinduan. 

Aku tidak bersedih karena semua ini, aku hanya menyayangkan mengapa secepat ini. Itu saja. Barangkali mungkin tempo hari Tuhan sempat mengiyakan monolog ku tentang kesiapan diriku jika sewaktu-waktu mereka harus jauh dariku, tentang ketakutan dan kekhawatiran itu yang sangat besar hingga aku bermonolog demikian, meski hati ku pun sakit mendengarnya. Ada pepatah bahwa Tuhan memperkenankan kita melewati semua ini karena kita bisa melewatinya. Dan memang benar, monolog itu seakan dialog ku dengan Tuhan bahwa diri ini telah siap untuk melewatinya. Apa yang kulakukan? kadang-kadang aku berpikir bahwa jika saja aku tidak bermonolog itu, mungkinkah Tuhan memberikan waktu lebih lama untuk kita bersama?

Hujan hari ini adalah hujan pertama tentang kerinduan entah yang ke berapa kukatakan pada diriku sendiri, namun untuk kali pertama aku ceritakan pada derai hujan hari ini. Aku ingin mengatkan bahwa semua ini berat tapi sejauh ini aku bisa mengatasinya, dan aku percaya akan ada hujan lain yang datang di setiap masa setelah perpisahan itu, di sela-sela duka kerinduan ini, aku percaya bahwa hujan lain akan datang. 


Baru kali ini aku mengalami perpisahan yang begitu indah, berakhir dengan baik dan penuh cinta. Kami kembali ke rumah dengan jutaan kerinduan yang siap menyapa. Kami berakhir dengan begitu indah bukan? tersusun rapi tanpa cela, tanpa rasa benci, tanpa kecewa, hanya sebuah kisah yang telah tertutup rapat dengan penuh cinta kasih, hanya sebuah kerinduan yang membuat kami hampir gila. Anak-anak baik ku, kalian apa kabar? andai kita bersama, mungkin kita saat ini sedang melakukan mantra hujan agar pergi, atau kita sedang bercerita tentang kenapa langit menghadirkan hujan. Percayalah dari setiap hal yang ibu kecil kalian lalui ini, hanya kalian yang sukses kuceritakan disini. Yang lain tak sempat. Betapa berarti dan berharganya kalian. Disini, hujan semakin deras, bagaimana disana? Jangan takut, hujan kali ini tidak akan lama dan tidak menakutkan, semua akan baik-baik saja. Semua akan baik-baik saja dengan sesekali kerinduan ini. 


Ya, semua kan baik-baik sajaヾ⁠(⁠˙⁠❥⁠˙⁠)⁠ノ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyett21

Nyett20

Thank You for Lovin'me