Batavia dan Persinggahan
Februari 2023, tepat hari ke 18.
Dear ma self, terima kasih sudah menepati janji dan berusaha mewujudkan segalanya, meski keadaan saat ini tak seperti dibayangkan sebelum hari ini. Terima kasih tetap berusaha berbaik hati dengan menunjukkan diri sebagai sosok terbaik dalam hal janji dan kasih sayang. Perjalanan kita begitu berharga seperti yang kamu harapkan bahkan lebih. Perjalanan ini bahkan menjadi penutup terbaik di perjalanan sebelumnya yang kamu rayakan akhirnya. Tentang kamu, janji, lalu Batavia. Sungguh, ini benar-benar luar biasa.
Untuk Batavia, jeda dari ini semua cukup membuatku kembali berenergi. Aku kembali menyaksikan setiap kejadian kecil yang terjadi dalam hidupku. Betapa hebat dan berharga, ah kemarin terlalu sibuk sampai lupa bahwa semua ini sudah perlahan merangkak cepat.
Katedral dan segela kisah yang terjadi. Untuk ibu pemilik jaket hitam, yang saat itu membantu ku menuju tempat yang kuingin. Meskipun masker menutupi senyum dan kasihnya, namun aku dapat merasakan betapa luar biasa apa yang ia lakukan dan betapa Tuhan membantuku. Dear ibu yang wajahnya bak malaikat, semoga Tuhan memberikan kebaikan untukmu.
Lalu untuk ibu yang sempat merencanakan kunjungan museum bersama ku sampai kita bertukar kontak, semoga kebaikan selalu menyertaimu. Sungguh, obrolan dengan mu membuat ku sangat baik. Bahkan saat ibu mengajak do'a bersama, aku menolak dengan halus karena jelas-jelas aku berkerudung, barangkali ibu cukup asing dengan identitas muslim ku. Dear ibu, kuharap kita bertemu kembali dan merencanakan perjalann bersama. Karena masih kuingat, kita akan bertukar untuk saling memotret gambar.
Dan kak Siska, sungguh kamu lah yang membuat ku berani masuk dan duduk ditengah sebagai minoritas. Jogjakarta dan Banten rasanya akan berteman lama karena obrolan kita di pintu gereja. Binar mata mu sangat tulus. Obrolan kita begitu berharga dan sangat luar biasa. Jogjakarta akan menjadi prioritas setelah segalanya. Untuk mengunjungi mu, dan melanjutkan pertemanan kita. Bukankah luar biasa ini semua? Bahkan aku tak akan lupa, karena mu, aku yang solo trip ini bisa mendapatkan foto diri sendiri yang sesuai kuharapkan.
Katedral dan segala kisahnya. Bahkan meninggalkan jejak yang sangat nyata. Aku diberi lebih dari seharusnya. Tentang kenangan dan perjalanan selanjutnya yang lebih indah. Bukan hanya tentang potret diri, namun setelah semua ini, bahkan Tuhan memberikan ku banyak hal berharga. Aku bahkan hampir lupa kapan terakhir kali merasa girang seperti ini.
Tuhan ini benar-benar luar biasa. Terima kasih karena perjalanan ini lebih dari sekedar juz Sri Ningsih yang tamat kuhabiskan. Aku seperti benar-benar merasa dalam sudut pandang Belgrave Square dan segala harapan ku.
Ini adalah penutup 19 tahun yang berharga. Bagiku, melupakannya adalah tidak mungkin.
Komentar
Posting Komentar