Mereka dan Perayaan

Malam ini, kembali saya dengan perayaan kecil. Iya, lagi-lagi Tuhan membuat saya menulis suka cita yang tak bisa saya tunda untuk tidak menuliskannya. Malam ini selain perayaan Idul Adha, juga tentang perayaan kecil untuk tubuh saya bersama mereka yang terkasih dalam hidup saya. Ayah, Nenek, bibi saya, ayolah hanya malam ini kami melakukan perayaan kecil untuk merayakan bagaimana setiap jiwa kami diberi harapan oleh semesta. Bagaimana setiap jiwa kami merasa bersuka cita untuk perjalanan hidup yang selama ini kami miliki. Meski masih dengan kisah berat, malam ini kami diberi kesempatan untuk tertawa bersama menertawakan hal-hal kecil. Harapan, penerimaan, dan sedikit tawa bukankah suatu keajaiban yang patut untuk dirayakan?

Bukankah hal indah dengan segala kisah berat yang terjadi namun masih sempat untuk melakukan keajaiban demikian. Jangankan tersenyum, rasanya membuka mata pun begitu sulit ketika kisah berat terlalu mendominasi masing-masing tubuh kita hingga rasanya harapan sekecil biji manik pun mustahil. Namun bersama gema takbir malam ini, seolah perayaan itu benar-benar nyata. Bukan, bukan tentang sesuatu yang kita dapatkan, bukan juga tentang do'a-do'a terlupa yang menjadi realita depan mata. Bukan tentang kemenangan apalagi tentang hadiah lotre besar. Sekali lagi perayaan ini bukan tentang ingin serta ambisi seorang manusia yang tak lepas dari nafsu. Hanya tentang jeda kami meluangkan waktu untuk tertawa sebentar, lalu berbicara harapan yang menjadi bukti bahwa betapa hebat jiwa manusia dengan segala hal berat namun masih mampu mengumpulkan puing-puing harapan yang mungkin saja sudah harus dipecahkan karena telah penuh.

Malam ini, menjadi malam berikutnya tentang bahagia seorang saya setelah berdialog bersama mereka yang terkasih. Tidak ada hal besar, hanya saja saya merasa lebih baik dengan dialog tadi. Lagi-lagi mereka menjadi jeda saya terbaik untuk kembali melanjutkan perjalanan saya yang sedikit kami bicarakan tadi. Saya, saya jauh lebih baik dengan kehadiran mereka. Pun saya berkali lipat bahagia bersama rumah yang saya tinggali telah kembali seperti apa yang saya impikan selama ini. Tuhan, ini benar-benar luar biasa.

Mereka yang menjadi jeda, juga untuk mereka yang rumahnya saya tinggali, kalian begitu berharga bagi saya. Percayalah, saya begitu bahagia bersama kalian dengan penerimaan cerita kita yang tidak sempurna. Dimanapun, saya mendoakan kebaikan untuk kalian, juga segala cinta jika seluas apapun hal dalam semesta, hanya teruntuk kalian terkasih. Terima kasih, atas keterlibatan saya bersama cerita kalian. Saya menyayangi kalian sampai kapan pun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyett21

Nyett20

Thank You for Lovin'me