Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Yang Tersayang

Duhai hal, duhai hari 28. Terima kasih karena telah kembali menyapa ke 19 kalinya. Duhai hari berharga, terima kasih sudah berjabat tangan untuk berkompromi saat ini. Hari ini, tidak ada hal yang istimewa. Bagi ku, setiap hari adalah istimewa. Dengan atau tanpa apapun. Seperti dengan atau tanpa hari 28, rasanya Tuhan selalu berhasil membuat ku menjadi sosok istimewa kesekian kalinya. Dan untuk itu, aku tak bosan berucap terima kasih. Maka sebenarnya, untuk hari ini hanya ada sedikit beda untuk aku barangkali mengucapkan beberapa hal yang belum sempat kuucapkan. Dan mungkin, hari ini adalah hari yang tepat untuk itu. Sesekali manusia memang harus berhenti sejenak dari sekian hal entah ringan atau memberatkan tubuh. Bagi ku, menjadi manusia perlu untuk melakukan hal ini. Sangat perlu. Maka kali ini, aku ingin berbicara pada hal-hal berharga dalam hidupku. Duhai gadis bernama aku, apa kabar? Kabar mu semoga selalu sehat yaa Kepalaku sayang, maaf karena selama ini aku selalu memberatkan...

Bagian 19

Hai, bagaimana bagian kemarin? Gak papa. Apapun yang terjadi, anda sudah betapa baik menyelesaikan. Saat ini, ada yang ingin saya ungkapkan untuk pemeran-pemeran luar biasa yang sedang menunggu. Apa kabar Nurasiva? Bagaimana perjalanan sampai di 19 saat ini? Terima kasih sudah menjadi putri untuk orang tua mu, nama mu seperti do'a untuk siapa yang ingin menyembuhkan. Terima kasih juga karena nama ini, kamu selalu berusaha menjadi siswa baik bagi tiap sekolah mu, terima kasih sudah berusaha kecil untuk perjalanan mu ya. Hai Asyifa, bagaimana perasaanmu? Are u okey? Terima kasih ya, sudah menjadi pendengar baik untuk member Wehome, terima kasih ya karena mu sedikit harapan muncul barangkali. Terima kasih juga sudah membahagiakan dirimu saat nama ini dipanggil abang paket ya, terima kasih hehehe. Hai, Syifa. Nama paling berdebu dalam kisah ini. Saya tahu, alasan anda tidak menyukai nama ini adalah, keterikatan nama ini dan keadaan keluarga anda yang terlihat sangat hitam. Nama ini,...

Episode Terbaik

Jakarta pagi, awal Maret 2022. Biar kusebut pagi ini adalah pagi terindah. Bersamaan lirik dari Sarah Kang, lalu rintik kecil dan tubuh ku yang menyatu bersama alam. Dan biar aku jujur bahwa, rutinitas ini adalah hal baru yang berharga dalam hidupku.  Hujan semakin lebat, bersamaan sepi saat ku tepikan diri pada pinggiran tak basah. Jujur saja Tuhan, ini seperti bentuk hadiahku di bulan Maret. Bulan ku dan milikku bersamaan mereka yang merayakannya. Jika orang lain menganggap aku seharusnya menyesal karena telah melewatkan tidur nyenyak dengan selimut tebal, mungkin bisa saja. Dulu, itu kudengarkan. Bahkan aku merasa, itu adalah waktu terbaik untukku. Waktu yang membuatku merasa jauh lebih baik. Tapi tidak, bangun di pagi hari saat cahaya masih malu-malu lalu kubiarkan kaki kecil ku menyisiri jalanan Jakarta yang hening, kurasa aku seharusnya menyesal karena telah mendengarkan mereka dulu.  Semua tampak sempurna pagi ini. Terapi, Maret, Sarah Kang, hujan, bahkan tanpa petir. W...