Ada Apa Dengan Malam
Angin malam tak terasa sejuk. Tak lagi dingin yang menusuk tulang. Tak lagi berhembus menyapa rambut hingga saling bertebrangan. Angin malam tidak sejuk seperti yang kuinginkan.
Dalam setiap perjalanan, dalam setiap langkah yang tak pernah mudah, jiwaku tak asing lagi dengan jalan air mata. Tak seperti bahagia yang indah dijalani, kesedihan memiliki kekuatan sendiri. Dari sekian banyak peristiwa, mengapa kesedihan selalu terdepan untuk hadir di pikiran. Bayangannya selalu jelas diingatan. Bayangannya selalu sukses membuatku tersentak. Bayangannya benar-benar membuatku diam tak berkutik bersama air mata luka.
Ada apa dengan diriku dan malam? Hadirnya tidak menyejukkan. Hadirnya bukan lagi untuk pulang. Betapa sakit saat memori yang muncul hanyalah rentetan kejadian pilu yang menyesakkan. Jiwa benar-benar terkoyak habis olehnya.
Tuhan, berikan aku ketenangan. Dimanakah? Luka kemarin pergi, luka esok sedang menunggu. Fasenya akan terus berulang. Bagaimana bisa jiwa tenang? Dan hal paling menyebalkan adalah saat yang kupikirkan hanyalah mereka-mereka yang membuatku sesak. Benar-benar aku ingin menampar diriku atas semua pikiran ini.
Tuhan, berilah kemudahan dalam setiap luka yang datang silih berganti. Sisipkan selalu kebahagiaan ditengahnya. Tuhan, beri tahu aku bagaimana cara damai? Mengapa setiap yang kuingat hanyalah hal menyesakkan. Mengapa hati dan pikiran tak pernah memberi ruang untuk sekedar memikirkan hal bahagia. Kali ini aku merasa tidak akan ada lagi ketenangan dan damai yang ku inginkan. Semua sama. Sebagai manusia, aku lelah menjalani profesinya. Profesi yang menurut ku adalah profesi yang luar biasa
Semangat terus syifa, kata katanya ngena banget
BalasHapusMakasii kak. Semangat juga untuk kaka
BalasHapus