Mereka dan Perayaan
Malam ini, kembali saya dengan perayaan kecil. Iya, lagi-lagi Tuhan membuat saya menulis suka cita yang tak bisa saya tunda untuk tidak menuliskannya. Malam ini selain perayaan Idul Adha, juga tentang perayaan kecil untuk tubuh saya bersama mereka yang terkasih dalam hidup saya. Ayah, Nenek, bibi saya, ayolah hanya malam ini kami melakukan perayaan kecil untuk merayakan bagaimana setiap jiwa kami diberi harapan oleh semesta. Bagaimana setiap jiwa kami merasa bersuka cita untuk perjalanan hidup yang selama ini kami miliki. Meski masih dengan kisah berat, malam ini kami diberi kesempatan untuk tertawa bersama menertawakan hal-hal kecil. Harapan, penerimaan, dan sedikit tawa bukankah suatu keajaiban yang patut untuk dirayakan? Bukankah hal indah dengan segala kisah berat yang terjadi namun masih sempat untuk melakukan keajaiban demikian. Jangankan tersenyum, rasanya membuka mata pun begitu sulit ketika kisah berat terlalu mendominasi masing-masing tubuh kita hingga rasanya harapan sekecil...