Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Untuk Tahun 21

Sebenarnya gue bikin buat member Wehome dalam rangka akhir tahun 21. Cuma ini pun berlaku untuk kalian semua, pun untuk gue.  Surat akhir tahun Kepada kamu, sosok luar biasa di tahun ini  Hai, bagaimana perasaan kamu saat ini? Saya turut merasakan apa yang kamu rasakan. Saya menghargai perasaan kamu, sebagai sosok yang selalu kuat, bahkan selalu tersenyum. Bahkan saya sangat menghargai usaha kamu membaca surat akhir tahun ini. Terima kasih ya  Bagaimana  tahun ini? Iya, saya paham sekali.  Saya sangat paham bagaimana kamu satu tahun ini berproses. Begitu hebat saat kamu dijatuhkan berkali-kali, bahkan sampai titik terbawah sekalipun, saat ini kamu masih tetap hadir sebagai sosok hebat yang sedang saya bicarakan. Kamu hebat, saya tahu itu. Saya tidak akan bertanya perihal apa yang kamu raih atau apa yang kamu gagalkan di tahun ini. Tidak. Saya tidak akan bertanya itu. Saya tahu bagaimana kamu selama ini berusaha semampu yang kamu bisa. Dengan segala usaha itu...

Merayu Tuhan

Malam yang didominasi pekat, gelap, sunyi, dan segala yang kosong, rasanya itu lebih dari cukup dari bunyi klakson, jeritan, bahkan lampu ruangan yang terang. Gaduh. Berisik dan menyebalkan. Begitulah sosok aku yang membenci sudut lain yang semesta suguhkan. Iya, katakan saja jika aku tidak layak untuk definisi syukur.  Tuhan, malam ini kenapa rasa ingin untuk sesuatu hal yang rumit begitu besar? Mengapa malam ini? Malam disaat semua yang kuingin adalah sebagian kecil dari keinginan terbesarku. Bukan. Bukan lagi menjadi satu sosok, bukan lagi menggapai sesuatu, bukan lagi mendatangi satu tujuan, bukan lagi mendapatkan segala hal yang terdamba selama ini. Bukan. Setelah beberapa waktu kemarin aku yang sempat berdebat hebat dengan segala yang sempat mengoyak tubuh habis-habisan, ku ambil satu hal yang berharga adalah, bahwa hidup yang terbaik hanyalah tentang ketenangan. Bagaimana aku bisa memberikan setiap rasa tenang, dalam setiap waktu, dalam setiap langkah, bahkan disaat tubuhku ...

Bersama Hujan Aku Ingin

Lagi. Kepada hujan yang jatuh setelah maghrib kali ini, bersama saundtrack film Dilan yg menjadi latar belakang serta kolaborasi indah bersama rintik hujan. Sungguh Tuhan, ini cukup bagi ku. Terima kasih untuk hujan ke sekian kalinya.  Tak ada yang istimewa dalam tulisan kali ini, hanya setumpuk frasa yang kucoba rangkai atas mau hujan. Ku harap, kalian tidak pernah bosan dengan hujan dan tulisan yang selalu datang bersama-sama. Sampai sekarang, untuk paham tentang setiap bagaimana dari itu, aku tidak memaksa untuk mencarinya. Bukan memaksa, tapi lebih tidak ingin untuk itu.  Kali ini, aku ingin berbicara sedikit tentang hal yang akhirnya bisa ku ungkapkan. Bukan. Maksudku tentang hal yang akhirnya bisa kurasakan. Disini, berhari-hari ku lalui. Jakarta bersama kehidupan baru, orang baru, tempat tidur baru, dan segala hal terasa lahir kembali. Segala hal terasa mulai kembali hidup, sejak kemarin mati tertutup kabut sedu. Jujur saja, kehidupan yang ku jalani saat ini adalah hidu...