Tepian Tujuh
Tepian Tujuh Selamat datang kembali. Ini adalah tepian pertama saat aku mulai melaluinya sendiri untuk masa-masa ke depan, entah sampai kapan. Namun saat ini jelas bahwa aku masih setia tenggelam dalam lautan. Aku tidak ingin menceritakan apapun disini, di tepian ini yang seharusnya bersama kamu, bersama setiap harapan kita, bersama setiap hal yang telah tersusun kemarin. Ingin ku demikian, namun aku tidak bisa berdaya di hadapan takdir. Kadang-kadang aku bertanya, bagaimana manusia bisa begitu mudahnya melupakan setiap perkataannya, menganggap angin lalu, dan lepas begitu saja. Lepas sampai aku tidak mengerti kenapa dan kapan ia akan kembali. Harapan itu masih ada sampai detik ini. Namun seperti katanya, aku tidak perlu bersusah payah berempati padanya, menunggunya, dan mengharapkannya. Seseorang yang sama saat mengatakan bahwa ia takut kehilangan ku, bahwa ia tidak ingin aku pergi, bahkan bersama yang lain. Jiwa itu, jiwa yang masih ku pertanyakan, mengapa demikian. Namun terlep...